Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kepada ikhwah yang memiliki saranan atau kritikan yang membangun dapat disampaikan melalui buku tamu ini, kami harap ditulis dengan adab dan akhlaq yang baik agar lebih maslahat.
“Mereka itu adalah golongan yang menjauhkan diri dari sahabat Muhammad Sallallahu 'alaihi Wasallam dan mencelanya, menghinanya serta mengkafirkannya, kecuali hanya empat orang saja yang tidak mereka kafirkan, iaitu Ali, Ammar, Migdad dan Salman.
Golongan Rafidhah (Syiah) ini sama sekali bukan Islam.
- [Kitab AS SUNNAH karya IMAM AHMAD halaman 82].
“Bagi saya sama saja, apakah aku solat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rafidhah (Syiah) atau aku solat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seseorang Muslim tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga tidak boleh berkahwin dengan mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan haiwan yang disembelih oleh mereka.
- [Imam Bukhari / Khalgul Afail, halaman 125].
“Seseorang yang dengan terus terang mengkafirkan Abu Bakr dan Umar Radhiallah Anhuma, maka bererti dia telah menentang dan membinasakan Ijma kaum Muslimin. Padahal tentang diri mereka (para sahabat) ini terdapat ayat-ayat yang menjanjikan syurga kepada mereka dan pujian bagi mereka serta pengukuhan atas kebenaran kehidupan agama mereka, dan keteguhan aqidah mereka serta kelebihan mereka dari manusia-manusia lain”.
Kemudian kata beliau:
“Bilamana riwayat yang begini banyak telah sampai kepadanya, namun dia tetap berkeyakinan bahwa para sahabat itu kafir, maka orang semacam ini adalah kafir. Kerana dia telah mendustakan Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam. Sedangkan orang yang mendustakan satu kata saja dari ucapan beliau, maka menurut Ijma’ kaum Muslimin, orang tersebut adalah kafir”.
- [Fadhaihul Batiniyyah, halaman 149].
“Barangsiapa beranggapan bahawa Al-Qur'an telah dikurangi ayat-ayatnya atau ada yang disembunyikan, atau beranggapan bahawa Al-Qur'an mempunyai penafsiran-penafsiran batin, maka gugurlah amal-amal kebaikannya. Dan tidak ada perselisihan pendapat tentang kekafiran orang semacam ini”.
"Barangsiapa beranggapan para sahabat Nabi itu murtad setelah wafatnya Rasulullah, kecuali tidak lebih dari sepuluh orang, atau majoriti dari mereka sebagai orang fasik, maka tidak diragukan lagi, bahawa orang semacam ini adalah kafir. Kerana dia telah mendustakan penegasan Al-Qur'an yang terdapat di dalam berbagai ayat mengenai keredhaan dan pujian Allah kepada mereka. Bahkan kekafiran orang semacam ini, adakah orang yang akan meragukannya? Sebab kekafiran orang semacam ini sudah jelas...."
- [Ash Sharim Al Maslul, halaman 586-587].
“Kami tidak mengingkari orang-orang yang berwasiat tentang ahlul bait, memerintahkan agar berbuat baik kepada mereka, menghormati dan memuliakan mereka, karena mereka adalah keturunan suci dari rumah tangga yang paling mulia di muka bumi ini, keutamaannya, kehormatan dan nasabnya. Terutama jika mereka mengikuti sunnah Nabi -Shalallahu alaihi wasalam- yang shahih dan jelas, sebagaimana salaf mereka al-Abbas dan keturunannya, Ali dan keturunannya –semoga Allah meridhahi mereka semua-.”
- [Tafsir Ibnu Katsir: 6/199].
بارَكَ الله فِىْكُمْ